diseperempat ayat, kupandang wajahmu lekat
mengeja alis dan bibirmu yang manis
membaca tiap harakat matamu yang memancar isyarat
tak bisa kuberhenti
diseperempat ayat, kita berjumpa dan bicara
dengan lantunan huruf yang tereja
memakna sendiri kata cinta
agar tak terseret dengan segera
diseperempat ayat, kita saling memahat
menarik pandang dan hasrat
takkan berpendar dalam kilauan nikmat
pernah terkatakan dalam saktah yang menghujam
diseperempat ayat, kita saling memanjat
meski subuh akan jauh berlabuh
kau dan aku akan selalu bersimpuh
membaca setiap ejaan yang rapuh
menyusun tiap huruf, agar tak lumpuh
seperti pelupuk matamu yang lusuh
setiap lelah menyeluruh
diseperempat ayat, kita saling mengharap
setiap ayat yang terpahat, menjadi kiblat
antara cinta yang tak sesaat
diseperempat ayat,
kita melantunkan harap
Fuadla, 11 Juni 2015
mengeja alis dan bibirmu yang manis
membaca tiap harakat matamu yang memancar isyarat
tak bisa kuberhenti
diseperempat ayat, kita berjumpa dan bicara
dengan lantunan huruf yang tereja
memakna sendiri kata cinta
agar tak terseret dengan segera
diseperempat ayat, kita saling memahat
menarik pandang dan hasrat
takkan berpendar dalam kilauan nikmat
pernah terkatakan dalam saktah yang menghujam
diseperempat ayat, kita saling memanjat
meski subuh akan jauh berlabuh
kau dan aku akan selalu bersimpuh
membaca setiap ejaan yang rapuh
menyusun tiap huruf, agar tak lumpuh
seperti pelupuk matamu yang lusuh
setiap lelah menyeluruh
diseperempat ayat, kita saling mengharap
setiap ayat yang terpahat, menjadi kiblat
antara cinta yang tak sesaat
diseperempat ayat,
kita melantunkan harap
Fuadla, 11 Juni 2015