Showing posts with label esai. Show all posts
Showing posts with label esai. Show all posts

Wednesday, September 14, 2016

HARUS BELAJAR, BELAJAR DAN BELAJAR!

 Oleh: Fuad Lathif
Salah satu pelajaran paling berharga yang dapat kita saksikan dalam dunia kesuksesan adalah semut. Ia tak henti-hentinya mencoba dan mencoba lagi tanpa kenal lelah dan bosan sebelum ia mencapai pada tujuannya.
Ketika merayap menaiki sebuah pohon lalu terjatuh, ia akan bangkit dan naik lagi. Ketika jatuh lagi, ia akan mengulanginya kembali. Begitu seterusnya sampai akhirnya berhasil mencapai puncak pohon dan mendapatkan apa yang ia inginkan. Hal itu dilakukannya tanpa merasa lelah dan bosan. Apabila jalan yang dilaluinya terhalang sesuatu, ia akan berbelok ke kanan atau ke kiri. Apabila pohon atau benda yang akan dinaikinya terasa sulit, ia akan mundur sejenak untuk mengatur strategi dan mengumpulkan tenaga yang lebih kuat daripada sebelumnya, lalu mencoba naik kembali.

Baca selengkapnya

Thursday, December 4, 2014

MENULIS, MENJADIKAN AWET MUDA

Dalam tak kesengajaan saya, saat saya ikut pengajian diniyah di pesantren. Ada salah seorang guru kelas lain menerangkan dengan suara keras. Begini keterangan yang di ucapkan, "ilmu adalah amanat", selang beberapa detik ada keterangan lagi yang tak sengaja masuk ke telinga saya, ilmu agar ndak hilang ya diamalkan.

Dalam tak kesengajaan saya lagi, pikiran ini berpikir tanpa kemudi. Ternyata ilmu adalah amanat. Dan yang saya ketahui, kalau kita diamanati sesuatu harus disampaikan.

Kita yang menempuh pendidikan. Baik itu di pesantren, sekolah, perkuliahan ataupun yang lain. Pernahkah kita melakukan sesuatu yang membuat ilmu kita tersalurkan kepada orang lain? Saya tak mau menebak sembarangan. Diri sendiri yang mengetahuinya, dan tentunya Allah Subhanahu Wata'la.

Dalam wacana yang pernah saya ketahui, bahwa menulis merupakan salah satu dari penyaluran ilmu. Dan kalau kita menulis dengan niat menyalurkan ilmu, maka akan banyak orang yang mendapatkan ilmu dari yang kita tulis. Andai saja banyak orang yang dapat dan mau menulis, dalam hal ini adalah menulis dari buah pikiran, bukan menulis yang dianggap seperti anak TK. Mungkin kesemuanya itu sudah banyak yang berilmu. Tapi hal ini bukanlah ukuran yang pasti.

Kalau kita mau menengok ke 'ulama salaf. Banyak dari mereka yang membuahkan karya. Tak hanya karya biasa, tapi karya yang sangat bermanfaat hingga berabad tahun selanjutnya. Itu semua karena mereka berilmu dan mau menyalurkan.

Banyak cuplikan ataupun ucapan senior saya tentang tulis menulis. Bagi yang ingin kaya, maka menulislah, maka anda akan menjadi kaya. Kaya disini bisa dikategorikan sebaai kaya secara materi atau kaya hati. Karena seperti kutipan dari penulis Amerika, entah siapa namanya, saya lupa, menulis bisa membuat awet muda. Oleh karena itu, tulis apa yang kau pikirkan, dan lakukan apa yang kau tulis. Salam sukses.

*) Pernah dimuat buletin Alfannan PP. MUS-YQ Kudus edisi XII / Rajab 1433 H.

Baca selengkapnya

Tuesday, February 4, 2014

KITA BENTO DALAM PENDIDIKAN

KITA BENTO DALAM PENDIDIKAN


Saat ini keadaan politik kita sudah gamblang di mata masyarakat. Yaitu politik yang tak dapat memberi teladan dan tak mempunyai rasa amanah yang tinggi. Dan rasa kejengkelan masyarakat yang memuncak pun sudah tak bisa dijadikan sebagai obat.
Para mahasiswa, profesor, ataupun yang lebih tinggi posisinya, sudah banyak yang menuliskan  isi hati mereka di berbagai media masa. Saking banyaknya, tulisan-tulisan tersebut memicu kalangan lain untuk menyampaikan uneg-unegnya.
Di negara tercinta kita, Indonesia, mempunyai semboyan yang sangat ‘adil’ dan ‘bijaksana’. Sejak usia sekolah dasar kita sudah di perkenalkan oleh guru kita. Itulah semboyan yang disebut dengan BhinekaTungal Ika, yang mempunyai arti, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

***

Seperti penjelasan yang telah di uraikan penulis diatas. Bahwa negara kita ini mempunyai semboyan yang —secara tidak langsung— menunjukan kalau negara ini terdiri dari berbagai bentuk manusia, suku, agama, ras, etnis dan lain sebagainya.
Dan disini penulis merupakan kalangan yang mengaku ‘diangggap’ banyak orang—kalangan menengah ke bawah. Berkeinginan untuk memberi sedikit pepeling kepada segenap pembaca yang budiman.
Baca selengkapnya

Thursday, October 25, 2012

PESANTREN ITU PENDIDIKAN MULTITALENTA


Pernahkah kita memikirkan santri dalam sejenak?
            Jawabannya ada pada individu masing-masing. Saya tak mau menebak pendapat seseorang. Karena manusia memiliki pikiran dan hawa nafsu.
            Santri merupakan sebuah ungkapan yang diberikan untuk seseorang yang belajar ilmu agama di pesantren. Dan hal ini tak asing bagi sebagian warga Indonesia yang mayoritas beragama Islam, khusunya daerah kudus dan sekitarnya. Santri pun tak pernah hengkang dari berjalannya sejarah. Karena santri sudah muncul sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada masa Walisongo.
            Pesantren, tempat santri belajar, pertama kali didirikan oleh sunan Ampel, bernama Ampel Denta. Lembaga pendidikan inilah paling dahulu muncul dan mendidik masyarakat Indonesia. Itupun tak hanya dalam waktu sekejap, tetapi berpuluh tahun selanjutnya, bahkan sampai saat ini.
Haul: Salah kegiatan santri untuk mengingat para ulama' dan tokoh Islam
***
            Kembali pada pertanyaaan diatas, saya akan membuka sedikit tentang pikiran yang di kepala saya.
            Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan. Pemikiran seseorang malah mengalami penurunan. Mereka hanya menggunakan rasio akal dan nafsu belaka. Akibatnya banyak orang menginginkan sesuatu serba instan dan dianggap ‘wah’.
Baca selengkapnya